PERSIAPAN
1
0.1 Bilangan Real, Estimasi,
dan Logika
Dasar dari kalkulus adalah system bilangan real dan sifat-sifatnya.
Bilangan Bulat dan Rasional bilangan
paling sederhana di anatara semuanya adalah bilangan asli (natural number),
1,
2, 3, 4, 5, 6, …
Jika kita menyertakan negative dari
bilangan asli dan nol, kita memperoleh bilangan bulat (integar)
…,
-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …
Untuk mengukur panjang, berat, atau
volume, bilangan bulat saja tidaklah cukup. Jarak antara bilangan bulat
terlampau renggang sehingga ketelitiannya (precision) kurang. Oleh katrnanya
kita perlu meninjau hasil bagi (rasio atau kuosien) bilangan bulat (Gambar 1),
yaitu bilangan seperti.
3/4 , /8 , 21/5 ,
19/(-2) , 16/2 , dan (-17)/1
Bilangan Real dapat dipandang sebagai label (penanda) untuk
titik-titik di sepanjang sebuah garis mendatar. Di sana bilangan-bilangan ini
mengukur jarak ke kanan atau kekiri (jarak berarah) dari suatu titik tetap yang
disebut titi asal (origin) dan diberi label 0. Bilangan ini disebut koordinat dari
titik tersebut, dan garis koordinat yang dihasilkan disebut sebagai garis real.
Decimal Berulang dan tak Berubah setiap bilangan rasional dapat dituliskan sebagai decimal,
karena sesuai definisi bilangan rasional selalu dapat dinyatakan sebagai hasil
bagi dua bilangan bulat; jika kita membagi pembilang dengan penyebut, kita
memperoleh decimal. Sebagai contoh,
1/2
= 0,5 3/8 = 0,375 3/7 = 0,428571428571428571
Bilangan irasional juga dapat dinyatakan sebagai decimal, sebagai contoh,
√2
= 1,4142135623 …, = 3,1415926535
Decimal berakhir dapat dipandang
sebagai decimal berulang dengan perulangan nol. Sebagai contoh,
3/(8 ) = 0,375 = 0,3750000
Jadi, setiap bilangan rasional dapat
ditulis sebagai decimal berulang. Dengan lain, jika x adalah bilangan rasional,
maka x dapat dituliskan sebagai sebuah decimal berulang .
CONTOH 1 :
(Desimal berulang adalah
bilangan rasional) Perhatikan bahwa x = 0,136136136 … adalah bilangan rasional.
PENYELESAIAN : kita kurangkan
x dari 1000x, dan kemudian menghitung x.
1000x = 136,136136 …
X =
0,136136 …
999x = 136
X =
136/999
Estimasi ketika menghadapi soal hitungan yang rumit, mahasiswa
yang ceroboh mungkin akan menekan dengan cepat beberapa tombol kalkulator dan
langsung menuliskan jawabannya, tanpa menyadari tanda kurung hilang atau jari
salah tekan bisa memberikan hasil yang salah. Mahasiswa yang teliti dan
memiliki rasa bilangan yang tinggi akan hasilnya terlalu besar atau terlalu kecil,
dan menghitung ulang dengan benar. Kita juga harus tahu bagaimnana melakukan
diluar kepala.
CONTOH 2 : Hitung ( 430 + 72 + 7,5
)/2,75.
PENYELESAIAN :
Mahasiswa yang bijak akan
mengaproksimasikan ini sebagai ( 20 + 72 + 2)/3 dan mengatakan bahwa jawaban
seharusnya berada disekitar 30. Jadi, ketika kalkulatornya memberikan jawaban
93,448, dia curiga (dan yang dia hitung ternyata adalah (√430 + 72 + ∛7,5 / 2,75 ). Setelah menghitung ulang dia mendapatkan
jawaban yang benar : 34,43.
Sedikit tentang Logika
Hasil-hasil penting dalam matematika disebut teorema. Beberapa yang terpenting
diberi label Teorema dan biasanya diberi nama (misalnya Teorema Pythagoras).
Yang lainnya muncul dalam soal-soal dan didahului dengan kata-kata perlihatkan
bahwa atau buktikan bahwa. Berlawanan dengan aksioma atau definisi, yang
diterima begiyu saja, teorema memerlukan pembuktian.
Negasi dari pernyataan P
dituliskan ~P . misalnya, jika P adalah pernyataan “Hari hujan”,
maka
~P adalah pernyataan “Hari
tidak hujan”. Pernyataan Q => ~P dinamakan Kontraposisi
dari pernyataan P => Q dan pernyataan ini setara terhadap P => Q. yang
dimaksud dengan setara adalah P => Q dan ~P => ~P bersifat
keduanya benar atau keduanya salah. Untuk contoh, kontrapositif dari “Jika Adi
orang Maluku, maka Adi adalah orang Indonesia adalah “Jika Adi bukan orang
maluku maka Adi bukan orang Indonesia.
0.2 Pertidaksamaan Dan Nilai mutlak
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan
real yang membuat pertidaksamaan tersebut berlaku. Ada macam-macam interval
yaitu interval terbuka yang terdiri dari semua bilangan antara a dan b, tidak
termasuk titik-titik ujung a dan b. kita menyatakan interval ini dengan lambang
(a,b) sebaliknya pertidaksamaan a <x< b berarti interval tertutup
yang berkorespondensi, yang mencakup titik-titik ujung a dan b. ini dinyatakan
oleh [a,b]. menyelesaikan pertidaksamaan adalah mengubah pertidaksamaan satu langkah
tiap kali sampai himpunan pemecahannya.
1. Kita dapat menambahkan bilangan yang sama pada kedua
ruas suatu pertidaksamaan.
2. Kita dapat mengalikan kedua ruas suatu
pertidaksamaan dengan suatu bilangan positif.
3. Kita
dapat mengalikan kedua ruas dengan suatu bilangan negatif, tetapi kemudian kita
harus membalikan arah dari tanda pertidaksamaannya.
Pertidaksamaan yang
melibatkan nilai mutlak jika |x|< 3, maka jarak antara x dengan titik asal
harus lebih kecil dari 3. Dengan perkataan lain x haruslah secara simultan
lebih kecil dari 3 dan lebih besar dari -3 : yaitu < X < 3. Sebaliknya
jika |x| > 3, maka jarak antara x dengan titik asal haruslah paling sedikit
3. Hal ini dapat terjadi jika x > atau x<-3.
0.3 Sistem
Koordinat Rektanguler
Rumus jarak bermodalkan pemahaman tentang koordinat kita akan berkenalan dengan
sebuah rumus sederhana untuk jarak antara dua titik pada bidang ini di dasarkan
pada Teorema Pythagoras yang mengatakan jika a dan b adalah panjang dari kedua
kaki sebuah segitiga siki-siku dan c adalah sisi miringnya.
Persamaan garis tegak garis-garis tegak (vertical) tidak cocok dalam pembahasan
di atas karena konsep kemiringan tidak di definisikan untuk mereka. Tetapi
garis tegak tetap mempunyai persamaan, yang sangat sederhana. Bentuk Ax + By +c
= 0 termasuk garis tegak.
Contoh : y-2 = -4 (x=2)
Y=5x-2
X = 2
Dapat di tulis ulang dengan
memindahkan semuanya keruas kiri sebagai berikut :
4x+y+6=0
-5x+y+2=0
X+0y-5=0
Garis – garis sejajar dua garis yang
tidak mempunyai titik potong disebut sejajar misalnya, garis-garis dengan
persamaan y=2x+2 dan y=2x+5 adalah sejajar karena untuk setiap nilai x,
garis kedua adalah tiga satuan di atas yang pertama demikian pula,garis-garis
dengan persamaan -2x+3y+12=0 dan 4x-65=5 adalah sejajar.
0.4 Grafik
Persamaan
Grafik persamaan dalam x dan y terdiri atas titik-titik di bidang yang
koordinat-koordinat (x,y) memenuhi persamaan yakni membuat suatu identitas yang
benar.
Prosedur penggambaran grafik untuk
menggambarkan suatu persamaan, misalnya y= 2x-x+19. Kita dapat mengikuti
prosedur tiga langkah sederhana:
Langkah 1 : dapatkan
koordinat-koordinat beberapa titik yang memenuhi persamaan.
Langkah 2 : plotlah
titik-titik tersebut pada bidang.
Langkah 3 : hubungkan
titik-titik tersebut dengan sebuah kurva mulus.
0.5 Fungsi Dan Grafiknya
Sebuah fungsi adalah suatu aturan korespondensi yang menghubungkan tiap obyek x
dalam satu himpunan, ang disebut daerah asal (domain) dengan sebuah nilai
tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua. Himpunan nilai yang diperoleh secara
demikian disebut daerah hasil. (range) fungsi. Banyaknya suatu
fungsi sebagai sebuah mesin yang mengambil sebagai inputnya sebuah nilai
x menghasilkan output f(x). setiap nilai input di cocokkan dengan nilai output
tunggal, tetapi dapat terjadi bahwa beberapa nilai input yang berlainan
memberikan nilai output yang sama.
Daerah asal dan daerah hasil untuk
menyebutkan suatu fungsi secara lengkap kita harus menyatakan, selain aturan
korespondensi daerah asal fungsi tersebut. Misalnya f adalah fungsi yang di
definisikan oleh f(x) = x2 + 1 dengan daerah asal {-1,0,1,2,3}. Maka daerah
hasil adalah { 1,2,5,10}.
BAB
1
LIMIT
1.1 Pendahuluan Limit
Kalkulus
adalah studi tentang limit
Masalah yang Mengarah ke Konsep
Limit konsep limit adalah pusat
dalam banyak masalah di fisika, rekayasa, dan ilmu social.
Kecepatan
=
Archimedes
mampu menemukan luas daerah dari poligon beraturan dengan n sisi, dan
dengan mengambil poligon beraturan yang sisinya semakin banyak, dia mampu
mengaproksimasi luas sebuah lingkaran sampai tingkat keakuratan yang
diinginkan.
Pemahaman
Secara Intuisi Tinjau fungsi yang ditentukan oleh
rumus
f(x)=
Definisi Makna Limit secara Intuisi:
Untuk mengatakan bahwa berarti bahwa
ketika x tetapi berlainan dari c, maka f(x) dakat ke L.
Contoh 1:
Carilah
PENYELESAIAN: Ketika x dekat
3; maka 4x-5 dekat terhadap 4 . 5 – 5 = 7. Kita tuliskan
=
7
Definisi Limit Kiri dan Limit Kanan
Untuk mengatakan bahwa =
L berarti bahwa ketika x dekat dari sebelah kanan c,
mak f(x) dekat ke-L. Demikian pula, untuk mengatakan bahwa
berarti bahwa ketika x dekat tetepi pada sebelah kiri c,
maka f(x) adalah dekat ke-L.
Teorema C
Jika f(x) = g(x) untuk
semua x didalam satu interval terbuka yang mengandung bilangan c, terkecuali
mungkin pada bilangan c sediri, dan jika ada, maka = .
Contoh:
Carilah
Penyelesaian: = =
=
Teorema D Teorema Apit (Squeeze Theorem)
Misalkan f, g, dan h
adalah fungsi yang memenuhi f(x) g(x) h(x) untuk semua x
dekat c, terkecuali mungkin pada c.Jika = = L.
Contoh:
Asumsikan bahwa kita telah
membuktikan bahwa 1 – X2/6 (sin x)/x 1 untuk semua x
yang dekat tetapi berlainan dengan 0. Apa yang bisa kita simpulkan tentang
= 1
Penyelesaian: Misalkan f(x) =
1 – x2 /6, g(x) = (sin x)/x, dan h(x) = 1.
Menyusul bahwa = 1 = dan akibatnya, menurut teorema c
= 1
1.2 Pengkajian
Mendalam tentang Limit
Mengatakan bahwa = L
bermakna bahwa f(x) dapat dibuat sedekat mungkin dengan L asalkan
x cukup dekat, tetapi tidak sama dengan c.
Nilai Mutlak sebagai Jarak
Pikirkan dua titik a dan b
pada garis bilangan. Berapa jarak sebuah kedua titik tersebut? Jika a
< b, maka a – b adalah jarak. Kita dapat
gabungkan dua pernyataan ini dengan mengatakan bahwa jarak adalah I b –
a I. Tafsiran geometri ini tentang nilai mutlakselisih sebagai jarak antara
dua titik pada garis bilangan, penting dalam pemahaman definisi ita tentang
limit.
Membuat Definisi yang
Presisi Kita ikuti tradisi dalam menggunakan
huruf Yunani epsilon dan delta untuk menggantikan sebarang bilangan-bilangan
positif (biasanya kecil).
Definisi Pengertian Presisi Limit
Mengatakan bahwa = L berarti
bahwa untuk tiap epsilon > 0 yang diberikan (betapapun kecilnya), terdapat
delta > 0 yang berpadanan sedemikian rupa sehingga | f(x) – L | <
epsilon asalkan bahwa 0 < |x-c| < delta; yakni,
0
< |x-C| < delta | f(x) – L | < epsilon
Dua
Limit yang Berlainan?
Pertanyaan
yang perlu dipertanyakan adalah, “Dapatkah suatu fungsi mempunyai dua limit
yang berlainan di c?” Jawab intuitif yang jelas adalah tidak. Jika suatu
fungsi menjadi semakin dekat ke L ketika x ~ c, ia tidak dapat menjadi
semakin dekat dengan bilangan lain M.
Limit
Satu – Sisi Kita tidak perlu memerlukan banyak
imajinasi untuk memberikan definisi epsilon – delta dari aturan limit kanan dan
limit kiri.
Definisi Limit Kanan
Mengatakan
= L berarti bahwa setiap epsilon > 0, terdapat delta > 0
yang berpadanan sedemikian rupa sehingga
0
< x – c < delta | f(x) – L | < epsilon
1.3 Teorema Limit
Limit Satu – Sisi
Walaupun dinyatakan dalam bentuk
limit dua-sisi, Teorema A tetap benar untuk limit kiri maupun limit kanan.
Teorema A Teorema Limit Utama
Misalkan n bilangan bulat
positif, k konstanta, serta f dan g adalah fungsi-fungsi
yang mempunyai limit di c. Maka
1.
= k;
2.
= c;
3. )
+ g(x) = + ;
4.
= ;
5. – g(x)
- ;
6.
g(x) = ;
7. ,
asalkan 0;
8.
= [ ]n;
Contoh:
Carilah 4
= 2 = 2 [ 4 = 2[3]4
= 162
Teorema B Teorema Substitusi
Jika f fungsi polinomial atau fungsi
rasional, maka
=
f(c)
Asalkan f(c) terdefinisi.
Dalam kasus fungsi rasional, ini bermakna bahwa nilai penyebut pada c
tidak nol.
Penghitung Limit “dengan Substitusi”
Ketika kita menerapkan Teorema B,
Teorema Substitusi, kita katakana menghitung limit dengan substitusi.
Tidak semua limit dapat dihitung dengan substitusi; tinjau .Teorema substitusi
tidak di terapkan di sini karena penyebut adalah 0 ketika x = 1, tetapi limit
memang ada.
1.4 Limit Mengakibatkan
Fungsi Trigonometri
Teorema A Limit Fungsi Trigonometri
Untuk setiap bilangan real c
didalam daerah asal fungsi,
1.
= sin c
2.
= cos c
3.
= tan c
4.
= cot c
5.
= sec c
6.
= scs c
Contoh: Carilah
Penyelesaian: = ( ) ( ) = 0 .
1 = 0
Dua
limit penting yang tidak dapat dihitung dengan cara subtitusi adalah
dan
Teorema B Limit Trigonometri Khusus
1.
=
1
2. = 0
Contoh: carilah
Penyelesaian: = = 3
1.5 Limit di Tak
Terhingga; Limit Tak-Terhingga
Definisi Limit ketika x _
Misalkan f terdefinisi pada [_ )
untuk suatu bilangan c. Kita katakana bahwa = L jika untuk masing-masing
epsilon >0 terdapat bilangan M yang berpadanan sedemikian rupa sehingga
X < M I f(x) – L I
< epsilon.
1.6 Kontinuitas Fungsi
Definisi Kontinuitas di satu titik
Misalkan f terdefinisi pada suatu
interval terbuka yang mengandung c. Kita katakana bahwa f kontinu di c jika
=
f(c)
Definisi Kontinuitas pada Interval
Fungsi f adalah kontinu kanan
pada a jika = f(a) dan kontinu kiri pada b jika f(x) = f(b).
BAB 2
TURUNAN
2.1 Dua Masalah dengan Satu
Tema
Garisang Singgung Gagasan Euclides tentang garis singgung sebaagai
garis yang menyentuh suatu kurva hanya pada satu titik.
Definisi: Garis Singgung
Garis singgung pada kurva y = f(x) di titik P(c, f(c) )
adalah garis yang melalui P dengan kemiringan
Asalkan bahwa limit ada dan bukan ∞
atau -∞.
CONTOH 1: Carilah kemiringan garis singgung pada kurva f(x) = x2
di titik (2,4)
Penyelesaian: Garis yang kemiringannya terlihat jelas bahwa garis
tersebut memounyai kemiringan positif yang besar.
=
=
=
=
4
Kecepatan Rata-rata dan Kecepatan
Sesaat
Kecepatan rata-rata adalah jarak dari posisi pertama ke posisi kedau dibagi
dangan waktu tempuh.
Defenisi: Kecepatan Sesaat
Jika benda bergerak di sepanjang
garis koordinat dengan fungsi posisi f(t), maka kecepatan sesaat
pada saat c adalah
=
Asalkan bahwa limit ada dan bukan ∞
atau -∞.
Dalam kasus f(t)= 16t2,
kecepatan sesaat pada t = 1 adalah
v =
=
=
= (32 + 16h) = 32
2.2 Turunan
Definisi Turunan
Turunan fungsi f adalah fungsi lain f’ (dibaca “f aksen”)
yang nilainya pada sebarang bilangan c adalah c adalah
f(c)=
Asalkan bahwa limit ada dan bukan ∞
atau -∞.
Contoh: Jika f(x) = 13x – 6. carilah f’(4).
Penyelesaian:
f’(4) =
= = 13 =13
Bentuk-bentuk Setara untuk
Turunan Tidak ada yang keramat tentang
penggunaan huruf h dalam mendefinisikan f’(c).
Misalkan,perhatikan bahwa
f’(x) =
=
=
Teorema A: Keterdiferensiasian
Mengimplikasikan Kontinuitas
Jika f’(c) ada maka f
kontinu di c.
Lambang Leibniz untuk
Turunan Misalkan sekarang bahwa variabel
tak-bebas y, akan berupa
= f(x + ) - f(x)
Dan hasil bagi
2.3 Aturan Pencarian Turunan
Aturan Konstanta dan Pangkat
Teorema A: Aturan Fungsi
Konstanta
Jika f(x) = k, dengan k
suatu konstanta maka untuk sebarang x, f(c) = 0; yakni,
Dx (k) = 0
Bukti:
f(x) = = = 0 = 0
Teorema B: Aturan Fungsi
Satuan
Jika f(x) = x, maka f’(x)
= 1; yakni,
Dx, (x) = 1
Bukti:
f’(x) = = = = 1
Teorema C: Aturan Pangkat
Jika f(x)= xn,
dengan n bilangan bulat positif, maka f’(x)= nxn-1
yakni,
Dx(xn)= nxn-1
Teorema D: Aturan Kelipatan
Konstanta
Jika k suatu konstanta dan f
suatu fungsi yang terdiferensiasikan, maka (kf)’(x) = k . f’(x) yakni,
Dx[k . f(x)] =k . Dxf(x)
Dalam kata-kata, penggali konstanta k
dapat dikeluarkan dari operator Dx
Teorema E: Aturan Jumlah
Jika f dan g adalah
fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan, maka (f – g)’(x) =f’(x)+ g’(x) yakni,
Dx [f(x) + g(x)] = Dx f(x) + Dx g(x)
Dalam kata-kata, turunan dari
suatu jumlah adalah jumlah dari turunan-turunan.
Teorema F: Aturan Selisih
Jika f dan g adalah
fungsi yang terdiferensiasikan, maka (f – g)’(x) –g’(x) yakni,
DX[f(x) – g(x)] = Dxf(x) –Dxg(x)
Teorema G: Aturan Hasil Kali
Jika f dan g adalah
fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan, maka
(f . g)’(x) = f(x)g(x)
Yakni
Dx[(x)g(x)] =f (x)Dxg(x) + g(x)Dxf(X)
2.4 Turunan Fungsi
Trigonometri
kita.
Teorema A:
Fungsi f(x) =sin x dan g(X) = cos
x keduanya terdiferensiasikan, dan
Dx(sinx) = cos x Dx(cos x) = - sin x
Contoh: Carilah Dx (3 sin x – 2 cos x)
Penyelesaian:
DX(3 sin x – 2 cos x) = 3Dx(sin x) – 2Dx(cos
x)
= 3 cos x + 2 sin x
Teorema B:
Untuk semua titik x didalam
daerah asal fungsi,
Dx tan x = sec2
x Dx cot x = -
csc2 x
Dx sec x = sec c tan x Dx csc x = - csc x
2.5 Aturan Rantai
Teorema A: Aturan Rantai
Misalkan y = f(u) dan u =
g(x). Jika g terdiferensiasikan di x dan f terdiferensiasikan
di u = g(x), maka fungsi komposit f . g, yang didefinisikan oleh
(f . g)(x) = f(g(x)), adalah terdiferensiasikan di x dan
(f . g)’(x) = f’(g(x))g’(x)
Yakni
Dx(fG(x)) = f’(g(x))g’(x)
Atau
Penerapan Aturan Rantai Kita mulai dengan contoh (2x2 – 4x
+ 1)60
Contoh: Jika y = (2x2 – 4x + 1)60
, carilah dxy.
Y = u60 dan u = 2x2 – 4x + 1
Fungsi sebelah luar adalah f(u) =
u60 dan fungsi sebelah dalam adalah u = g(x) = 2x2
– 4x +1. Jadi,
Dxy = Dxf(g(x)
=f(u)g(x)
=(60u59)(4x – 4)
=60(2x2 – 4x + 1)59(4x
– 4)
2.6 Turunan Tingkat Tinggi
Karena turunan fungsi nol adalah
nol, maka turunan keempat dan semua turunan yang tingkat lebuh tinggi (
higher-order) dari f akan nol.
2.7 Diferensiasi Implisit
Beberapa Kesukaran yang Tak Kentara
Jika sebuah persamaan dalam x dan
y menentukan fungsi y = f(x) dan jika fingsi ini terdiferensiasikan,
maka metode terdiferensiasi implicit akan menghasilkan ekspresi yang benar
untuk dy/dx. Tetapi perhatikan terdapat dau “jika” besar dalam
pernyataan ini.
Tinjau persamaan
X2 + y2 = 25
Yang menentukan fungsi-fungsi y =
f(x) = x2 dan fungsi y = g(x) = x2
Contoh: Carilah dy/dx jika x2 + 5y3
= x + 9
Penyelesaian:
x2 + 5y3) = d/dx(x + 9)
2x + 15y2 = 1
Teorema A: Aturan Pangkat
Misalkan r sebarang bilangan
rasional. Maka untuk x 0.
Dx(xr) = rxr-1
Jika r dapat dituliskan
dalam suku terendah sebagai r = p/q, di mana q ganjil,
maka Dx(xr)= rxr-1 untuk semua x.
2.8 Laju yang Berkaitan
Sebagai ganti di ketahuinya y secara
eksplisit dalam t, kita mengetahui hubungan yang mengaitkan y dan
variabel x dan kita jjuga mengetahui sesuatu tentang dx/dt. Kita
maasih tetap mampu mencari dydt , karena dy/dt dan dx/dt adalah
laju-laju yang beerkaitan.
2.9 Diferensial dan Aproksimasi
Definisi Diferensial
Misalkan y =f(x) adalah fungsi
terdeferensiasi dari variabel bebas
x.
x adalah pertambahan sbarang dari variabel bebas x dx,
disebut diferensial variabel bebas x. y adalah perubahan
sebenarnya dalam variabel y ketika x berubah dari x ke x
+ x; yakni y + f(x + ) – f(x). dy, disebut diferensial
variabel tak-bebas y, didefenisikan oleh dy = f´(x)dx.
BAB
3
Aplikasi
Turunan
3.1 Maksimum dan Minimum
Teorema A Teorema
Keberadaan
Maks-Min
Jika f kontinu pada interval tertutup [a,b], maka f mencapai
nilai maksimum dan nilai minimum.
Teorema B Teorema Titik
Kritis
Misalkan f didefenisikan pada interval I yang
memuat titik c.Jka f(c) adalah nilai ekstrim, maka c haruslah berupa
suatu titik kritis; dngan kata lain, c adalah salah satu
dari
(i) titik ujung dari I;
(ii) titik stasioner dari f; yakni titik dimana f´(c) = 0;
atau
(iii)
titik singular dari f; yakni titik dimana f´(c) tidak ada.
3.2 Kemonotonan dan Kecekungan
Teorema A Teorema
Kemonotonan
Misalkan f kontinu pada
interval I dan terdiferensial pada setiap titik-dalam dari I.
(i) Jika f´(x) > 0 untuk semua
titik-dalam I, maka f naik pada I.
(ii)
Jika f´(x) < 0 untuk semua titik-dalam I,maka f turun
pada I.
Teorema B Tearema Kecekungan
Misalkan f terdiferensiasikan
dua kali pada interval terbuka I.
(i)
jika f’’(x) > 0 untuk semua x dalam I, maka f
cekung keatas pada I.
(ii) jika f’’(x) < 0 untuk semua x dalam I, maka f
cekung kebawah pada I.
3.3 Ekstrim Lokal dan Ekstrim
pada Interval Terbuka
Teorema A Uji Turunan Pertama
Misalkan f pada interval terbuka
(a,b) yang memuat sebuah titik kritis
c.
(i) jika f(’x)>0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x)<0 untuk semua x
dalam (c,b),maka f(c ) adalah nilai maksimum local f.
(ii) jika f(’x)<0 untuk semua x
dalam (a,c) dan f’(x)>0 untuk semua x dalam (c,b),maka f(c )
adalah nilai minimum local
f.
(iii) jika f’(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c) bukan nilai
ekstrim local f,
Teorema B Uji Turunan Kedua
Misalkan f’ dan f” ada pada setiap
titik interval terbuku(a,b) yang memuat c, dan misalkan f’(c)=
0.
(i) jika f”c < 0, maka f(c) adalah nilai maksimum
local
f.
(ii) jika f”c > 0, maka f(c) adalah nilai minimum local f.
3.4 Teorema Nilai Rataan untuk
Turunan
Teorema A Teorema Nilai Rataan untuk Turunan
Jika f kontinu pada interval
tertutup (a,b) dan terdiferensiasikan pada titik dalamnya(a,b), maka terdapat
paling sedikit satu bilangan c dalam (a,b) dimana
Atau, secara setara,
f(b)-f(a)=f’(c)(b-a)
materinya keren kak,,,
BalasHapusperihal itu emangnya harus ada ya kak,,soalnnya ini kan rangkuman pastinya langsung ke intinya!!!!
beneran aku tanyak ni kak,,soalnya aku baru semester 1 jadiny kurang tau menahu soal menyeseaikan tugas dari dosen...
Best Playtech casinos in the US | Cascadia Casino
BalasHapusBest 바카라 Playtech casino in the US is called Playtech, which means 메리트 카지노 고객센터 that you 메리트 카지노 can play online casino games at any time. If you want to learn more about the